Suatu hari ada suatu kejadian yang sama sekali tidak pernah kubayangkan...
Seorang wanita sedang menagis terisak-isak, meratapi jalan kehidupannya... dia menangis dan terus menangis sampai matanya bengkak...
apa yang terjadi?
Ternyata dia baru saja dimarahi habis-habisan oleh suaminya. Dengan mudahnya sang suami memaki dan memukuli. Apa kesalahan wanita itu? segitu besarkah kesalahannya sehingga harus dimaki dan disakiti.... Usut punya usut ternyata itu bukan kejadian yang pertama. Suaminya adalah seorang laki-laki yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan tentu saja penghasilannya juga tidak tetap. seorang laki-laki yang sangat egois. Mungkin bisa dibilang laki-laki yang kurang bertanggung jawab.
mengapa demikian?
siistri yang sudah bekerja keras untuk menghidupan rumah tangga dengan berangkat pagi dan pulang sore, sesampai di rumah suaminya marah-marah karena dia merebahkan diri untuk menghilangkan penat. Suaminya tidak menerima, yang dia inginkan adalah sepulang kerja seharusnya siistri langsung mengerjakan pekerjaan rumah, karena sang suami merasa capek sudah membereskan rumah sewaktu istri pergi bekerja....
Ternyata sang suami sering mengungkit-ngungkit apa yang sudah dilakukan tanpa pernah melihat apa yang sudah dilakukan sang istri untuk dirinya dan anak-anak...
wanita itu terus menangis dan menangis... dengan suara yang serak dan terbata-bata cerita itu perlahan tapi pasti mengalir dari mulutnya...
Sebegitu dalam luka itu...
Sebenar ia tidak ingin menceritakan hal itu, namun dia tidak kuat, dia butuh orang tempat berbagi untuk mendengarkan keluh kesahnya...
karena sesungguhnya dia bisa menerima semua itu, dia mencoba untuk menjalani dengan sekuat tenaga demi buah hati tersayang....
dia tidak ingin hati buah hatinya terluka dan tersakiti, dia tidak ingin buah hatinya menjadi korban keegoisannya
dia juga merasa kok kalau rezeki yang dia dapatkan juga merupakan rezeki sang suami... karena dia sangat yakin kalau Allah memberikan jalan yang terbaik untuk dia...
dan dia berhadrap dengan ikhlas dan tetap hormat pada suami dalam keadaan apapun semoga Allah mengampuni dosa ayah bundanya...
Subhanallah.... apa yang difikirkannya.... apakah dia benar-benar wanita yang tabah dan kuat. atau dia hidup dalam kepasrahan karena sudah tidak dapat berbuat apa-apa...
siapa yang bisa menjawab... hanya dia dan Allah yang tau...
Cerita itu berhenti dan bibirnya kembali dihiasi senyuman yang tulus...
Hatiku terenyuh...
terbuat dari apa hati wanita ini....
Ya Allah berilah dia kemudahan, lapangkan rezekinya, dan sentuhlah hati suaminya agar sang suami menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai seorang ayah dan suami...
Semoga Allah memberi kelembutan perilaku dan kata-kata pada sang suamin...
Seorang wanita sedang menagis terisak-isak, meratapi jalan kehidupannya... dia menangis dan terus menangis sampai matanya bengkak...
apa yang terjadi?
Ternyata dia baru saja dimarahi habis-habisan oleh suaminya. Dengan mudahnya sang suami memaki dan memukuli. Apa kesalahan wanita itu? segitu besarkah kesalahannya sehingga harus dimaki dan disakiti.... Usut punya usut ternyata itu bukan kejadian yang pertama. Suaminya adalah seorang laki-laki yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan tentu saja penghasilannya juga tidak tetap. seorang laki-laki yang sangat egois. Mungkin bisa dibilang laki-laki yang kurang bertanggung jawab.
mengapa demikian?
siistri yang sudah bekerja keras untuk menghidupan rumah tangga dengan berangkat pagi dan pulang sore, sesampai di rumah suaminya marah-marah karena dia merebahkan diri untuk menghilangkan penat. Suaminya tidak menerima, yang dia inginkan adalah sepulang kerja seharusnya siistri langsung mengerjakan pekerjaan rumah, karena sang suami merasa capek sudah membereskan rumah sewaktu istri pergi bekerja....
Ternyata sang suami sering mengungkit-ngungkit apa yang sudah dilakukan tanpa pernah melihat apa yang sudah dilakukan sang istri untuk dirinya dan anak-anak...
wanita itu terus menangis dan menangis... dengan suara yang serak dan terbata-bata cerita itu perlahan tapi pasti mengalir dari mulutnya...
Sebegitu dalam luka itu...
Sebenar ia tidak ingin menceritakan hal itu, namun dia tidak kuat, dia butuh orang tempat berbagi untuk mendengarkan keluh kesahnya...
karena sesungguhnya dia bisa menerima semua itu, dia mencoba untuk menjalani dengan sekuat tenaga demi buah hati tersayang....
dia tidak ingin hati buah hatinya terluka dan tersakiti, dia tidak ingin buah hatinya menjadi korban keegoisannya
dia juga merasa kok kalau rezeki yang dia dapatkan juga merupakan rezeki sang suami... karena dia sangat yakin kalau Allah memberikan jalan yang terbaik untuk dia...
dan dia berhadrap dengan ikhlas dan tetap hormat pada suami dalam keadaan apapun semoga Allah mengampuni dosa ayah bundanya...
Subhanallah.... apa yang difikirkannya.... apakah dia benar-benar wanita yang tabah dan kuat. atau dia hidup dalam kepasrahan karena sudah tidak dapat berbuat apa-apa...
siapa yang bisa menjawab... hanya dia dan Allah yang tau...
Cerita itu berhenti dan bibirnya kembali dihiasi senyuman yang tulus...
Hatiku terenyuh...
terbuat dari apa hati wanita ini....
Ya Allah berilah dia kemudahan, lapangkan rezekinya, dan sentuhlah hati suaminya agar sang suami menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai seorang ayah dan suami...
Semoga Allah memberi kelembutan perilaku dan kata-kata pada sang suamin...
BY : FATRI AMIDA